Tadi saya sempatkan untuk takziah ( dengan cara ikut berduka cita megantarkan mayit kemakam ) rekan saya yang telah meninggal dunia. Tentunya dengan statusnya yang baru dan memasuki alam barzah semua amalannya akan terhenti. Demikian kata dan nasehat pak ustad yang sering saya dengarkan..
Kebetulan ayahnya beristeri dua dan sebagai rekan yang memiliki profesi sama di kalangan praktisi hukum. Hanya bedanya dia punya isteri dua, dan sering berbincang masalah poligami dengan saya.
Ceritanya sudah bebrapa hari ini sobat saya itu selalu resah. Pasalnya isteri tuanya selalu uring-uringan tanpa sebab. Mungkin karena era emansipasi wanita yang keterlaluan, sepertinya suatu dosa bila suami berpoligami.