Senin, 29 Agustus 2011

HARAPAN BARU DI `IDUL FITRI




Kali ini berbeda dengan posting seperti biasanya, saya coba untk menukilkan beberapa file lama diantaranya sebagamana tertera dibawah yaitu khutbah `idul fitri yang saya lakasanakan 6 tahun yang lalu dimasjid dikotaku. ( 1426 H. )  . Semoga bermanfaat. 

Namun maaf teks arabnya karena sesuatu hal tidak dimunculkan. Sekali lagi maaf. 


Saudara saudaraku sekalan kaum muslimin yang dirakhmati Alloh,


Seraya mengucapkan puja dan puji sukur kehadirat Allah swt marilah kita memulai kehidupan yang lebih baik dihari yang penuh rakhmat ini dengan selalu mengumandangkan takbir, takhmid sebagai pertanda memuliakan hari raya `idul fitri tahun ini sebagaimana difirmankanNya.

 “ Hendaklah kamu bertakbir ( mengagungkan ) asma Allah karena bimbinganNya yang  telah diberikan kepadamu dan supaya kamu bersyukur.  “    ( al Baqoroh 185 )

Kebahagiaan hari ini tiada lain berkat rohmat Allah yang telah menguatkan tekad kita didalam menempuh segala cobaan dalam menjalankan perintahNya pada bulan romadhon yang telah kita lewati bersama,:


Hadirin jamaah sholat ied yang dimuliakan Allah.

Memperbanyak takbir berarti mengagungkan asma Allah sebagai kesaksian kita bahwa tiada Tuhan selain Allah dan   bertahmid dengan banyak memuji asma Allah  sebagai pengakuan kita yang ikhlas atas semua karunia dan nikmat yang telah dianugerahkanNya kepada kita selama ini.

Pada hari ini pula semua umat Islam akan memulai babak baru dalam penghidupannya. Karena pada hari ini kita kembali mengawali kehidupan dengan lembaran baru sebab lembaran yang lama telah ditutup oleh semua amalan kita dibulan romadhon yang telah kita lewati.

Ada sebuah firman Allah dalam surat an Nahl 92 yang berbunyi:

“  Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah ditenun dengan kuat menjadi cerai berai kembali “

Ini adalah suatu sindiran dari al Qur`an yang intinya adalah memerintahkan kita kaum muslimin agar selalu pada ketetapan Illahi, karena jalinan amal kita yang keluar dari garis sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah dan Nabinya akan merusak seluruh amal kita sebagaimana seorang perempuan yang mencerai beraikan benang yang sudah ditenunnya.

Hadirin kaum muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah

Suasana hari raya idul Fitri yang penuh kebahagiaan ini jangan memperdaya kita untuk mengikuti keinginan-keinginan nafsu yang keluar dari aqidah Islam sehingga kita melupakan makna dan arti `idul fitri itu sendiri.

Sebab banyak diantara saudara-saudara kita yang masih lupa karena belum mengerti dalam menyambut malam menjelang takbiran dengan cara mengagungkan setan seperti berjudi, bermabuk-mabukan serta tindakan tercela yang lain.

Sedang diantara para jutawan yang kaya mereka menyambut lebaran dengan cara menghambur-hamburkan uangnya di bar-bar dihotel berbintang bersukaria dengan pramuniaga serta berdansa gembira. Bukan begitu cara menyambut hari raya idul fitri yang benar karena caranya hanya dengan memperbanyak takbir, tahmid dan tasbih kehadirat Allah swt.

Inilah gambaran dan peringatan dari Nabi Muhaammad saw tentang perilaku dan cara menyambut `idul ditri yang salah, sebagaimna hadis beliau yang berbunyi:

“  Sesungguhnya Iblis yang terlaknat pada setiap hari raya menjerit, maka berkumpullah anak buah Iblis dihadapannya, mereka bertanya pada Iblis: “Tuan, siapakah yang telah membuat Tuan murka, sungguh akan kami pecahkan dia.” Lalu Iblis menjawab: “ Tak apa-apa. Hanya saja Allah Ta`ala telah benar-banar memberi ampunan kepada umat ini. Maka kalian harus membikin mereka sibuk dengan kelezatan-kelezatan, keinginan-keinginan nafsu dan minuman arak, sehingga Allah akan murka kepada mereka.  ” (  Riwayat Wahab bin Mambah  )

Hadirin rokhimakumullah,

Sehubungan dengan hadist diatas marilah kita perhatikan bagaimna kesudahan dari pestapora dihotel berbintang, yang akan bermuara pada kondisi perut amat kekenyangan karena berlimpahnya makanan disaat-saat malam lebaran. Selain itu sejenak kita dihibur oleh para penyanyi yang mempesona untuk malupakan semua probelema hidup dengan mengesampingkan semua apa yang telah kita perbuat sebelumnya termasuk dosa-dosa yang telah diperbuat, dan akhirnya bermabuk-mabukan dengan melamun yang tiada hentinya.

Namun marilah sejenak untuk mencermati nasehat dari Ibnu Mas`ud ra salah seorang sahabat nabi Muhammad saw tentang  empat faktor penyebab hati gelap yaitu:

1.      Perut kenyang yang tak berukuran
2.      Bersahabat dengan orang yang dzalim
3.      Lupa akan dosa-2nya yang lewat
4.      Lamunan yang melantur

Kau musluimin rokhimakumuLloh,

Berkenaan dengan cara menyambut lebaran yang menyimpang dari ajaran agama sebagaimnna telah disebutkan diatas tentulah dapat kita simpulkan berakibat menjadikan kalbu kita akan semakin gelap dan  menjauhkannnya dari hidayah Alloh.

Dan  sayidina Ali ra Nabi bersabda:

Sesungguhnya perkara yang saya sangat khawatirkan atasmu adalah dua perkara, mengikuti hawa dan panjang angan-angan. .Adapun mengikuti hawa adalah menyimpang dari haq dan panjang angan-angan adalah cinta pada dunia. ( HR Ibnu Dunya ).

Sidang yaumul iedul fitri yang mulia,

Sedang sebaliknya, 4  ( empat ) faktor penyebab cahaya hati, yang akan membimbing kita umat Islam dijalan yang diridhoi Allah swt adalah :

1.      Perut yang lapar karena berhati-hati
2.      Bersahabat dengan orangg-orangg yang soleh
3.      Mengingat dan menyesali dosa-2-nya yang telah lewat
4.      Pendek angan-angan

Kaum muslimin rokhimakumulLah,

Bagi kita umat Islam momentum hariraya `idul futri yang kita rayakan hari ini akan merupakan saat – saat yang penting untuk mertebal jalinan silaturrahmi kepada sesama, apakah itu keluara, karib orang tua dan bahkan mungkin kepada orang-orang yang selalu berseberangan dengan kita. Ada perasaan yang membuat bahagia pada saat kita bermaaf-maafan karena beban moral kita akan hilang dengan hapusnya kesalahan-kesalahan kita selama setahun penuh.

Ungkapan minal aidien wal faizien adalah ungkapan yang terindah disaat kita berkomunikasi dalam kedamaian dengan sesama insan pada hari raya ini. Pemahaman yang lebih indah dan tercemati dihati sanubari akan terwujud bila kita meresapi secara lengkap lafadnya secara penuh  yang artinya :

“ Semoga Allah berkenan mengembalikan diri kita semua kepada fitroh / kesucian, sehingga menjadi orang-orang yang menang “

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia,

Sebenarnya ini adalah salah satu sisi dari makna dan tujuan berhari raya idul fitri, karena dengan pelaksanaan bermaaf-maafan akan merupakan salah satu kebijakan dalam memelihara persaudaraan dan melenyapkan potensi konflik baik dalam tingkat keluarga maupun antar sesama.

Perjalanan hidup manusia yang fitri akan senantiasa menghormati akan hak-hak orang lain disamping memperjuangkan hak-haknya sendiri. Sehingga perwujudan yang seimbang antara hak dan kewajiban orang seorang akan tercapai dan konflik yang selalu mendasarkan pada pola kehidupan untuk memuaskan kebutuhan akan terselenggara dengan cara yang indah dan tidak melanggar hak-hak orang lain dan kebutuhan orang lain. Sebenarnya inilah yang diperjuangkan insan didalam menegakkan hak-hak azasi manusia ini.

Hadirin rokhimakumullah yang saya hormati

Sungguh indah apa yang diperintahkan Allah bila semua yang terkandung dalam makna kita bermaaf-maafan dan makna ber-minal aidien wal faizien ini terwujud. Insya Allah marilah kita mulai dalam keluarga kita sendiri untuk kemudian meluas kesanak famili dan para tetangga kita. Amin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar dan kritik membangu anda.

Thank` a lot with your comment.